Senin, 17 Mei 2010

Kucing ajaib " Peramal Kematian"


Beijing - Barangkali orang tak pernah bisa membayangkan ada yang dapat meramalkan kematian, dan mungkin sulit untuk menjelaskan bahwa fenomena semacam itu ada di dunia nyata.

Namun kucing ajaib yang bernama Oscar dikatakan memiliki kemampuan untuk meramalkan kematian. Oscar tinggal di Pusat Rehabilitasi dan Perawatan Rumah Steere di Providence, Rhode Island, sebagaimana dikutip dari Xinhuanet-OANA.


Pemiliknya, Dr. David Dosa, ahli "geriatrician" dan asisten profesor di Brown University, mengatakan hewan tersebut nyaris tak pernah membuat kekeliruan dan tampaknya membuktikan bahwa staf pusat rehabilitasi itu berkali-kali keliru.

"Geriatrician" adalah dokter yang mengkhususkan diri pada perawatan orang yang berusia 65 tahun ke atas.

Ketika Oscar berusia sekitar enam bulan, staf tempat perawatan tersebut memperhatikan kucing tersebut akan melingkar tidur di dekat pasien yang akan meninggal. Sejauh ini, hewan itu selalu "tepat" dapat ramalannya.
Dosa mengingat satu peristiwa saat para pekerja menaruh kucing tersebut di sebelah seorang perempuan yang mereka duga mendekati ajal tapi melihat hewan itu melompat ke kamar seorang pasien lain, yang meninggal beberapa hari sebelum perempuan yang diduga akan meninggal.

Dosa mengatakan tak ada bukti ilmiah untuk menjelaskan kemampuan Oscar, tapi ia menduga barangkali kucing bereaksi terhadap "pheromone" atau aroma yang tak dikenali oleh manusia.

Banyak ilmuwan mengatakan kegiatan penelitian mengenai fenomena semacam itu sudah dilakukan dan itu dipusatkan pada upaya mengumpulkan bakat demi kemaslahatan manusia.(Xinhuanet/OANA)

sumber : http://www.juhadi.co.cc/2010/03/kucing-ajaib-peramal-kematian.html

Inilah Alasan Pengemis Menjadi Pengemis

Ketika Anda naik bis kota, atau melintasi persimpangan jalan yang ada lampu merahnya, atau berjalan di trotoar di pusat kota, atau berada di keramaian, apa yang Anda temui di sana? Ya, mungkin Anda melihat di sana ada pengemis-pengemis yang bertebaran atau dalam pernyataan yang paling ekstrem kita katakan ’bergentayangan’.

Mereka memang seperti hantu yang bergentayangan menggoda manusia (orang lain) dalam penampakan yang berbeda-beda, ada yang pura-pura cacat kakinya (buntung/lumpuh), ada yang mendandani tubuhnya sehingga seolah-seolah mengidap sakit yang parah, menggunakan bayi sewaan untuk memberi kesan ‘menderita’, ada pula yang hanya memasang tampang melas, ada yang pura-pura buta, bahkan ada yang melakukannya dengan cara menodong orang demi mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Penampakan semacam itu adalah hal yang sering kita saksikan di kota besar seperti Surabaya ini. Surabaya memang menjadi pusat urbanisasi dan menjadi magnet bagi orang-orang yang hendak mencari penghidupan. Di kota ini, orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan akan lebih mudah mendapat tempat (pekerjaan), sedangkan bagi mereka yang minim keahlian/keterampilan juga akan mendapat tempat, dengan syarat ada usaha yang keras dan tak kenal menyerah untuk bertahan dalam persaingan yang ketat. Ada pula orang-orang yang tidak memiliki apa-apa—bahkan motivasi untuk berkarya sekalipun—yang mereka miliki hanya telapak tangan untuk menadah uang hasil kerja orang lain, inilah orang-orang yang telah kita bicarakan di muka, mereka yang selalu bergentayangan di sekitar kita, tak kenal waktu dan tak kenal tempat.

Penelitian tentang pengemis oleh Dr. Engkus Kuswarno (Penelitian Konstruksi Simbolik Pengemis Kota Bandung ) menyebut ada lima ketegori pengemis menurut sebab menjadi pengemis, yaitu:

1. Pengemis Berpengalaman: lahir karena tradisi. Bagi pengemis yang lahir karena tradisi, tindakan mengemis adalah sebuah tindakan kebiasaan. Mereka sulit menghilangkan kebiasaan tersebut karena orientasinya lebih pada masa lalu (motif sebab).

2. Pengemis kontemporer kontinu tertutup: hidup tanpa alternatif. Bagi kelompok pengemis yang hidup tanpa alternatif pekerjaan lain, tindakan mengemis menjadi satu-satunya pilihan yang harus diambil. Mereka secara kontinyu mengemis, tetapi mereka tidak mempunyai kemampuan untuk dapat hidup dengan bekerja yang akan menjamin hidupnya dan mendapatkan uang.

3. Pengemis kontemporer kontinyu terbuka: hidup dengan peluang. Mereka masih memiliki alternatif pilihan, karena memiliki keterampilan lain yang dapat mereka kembangkan untuk menjamin hidupnya. Hanya saja keterampilan tersebut tidak dapat berkembang, karena tidak menggunakan peluang tersebut dengan sebaik-baiknya atau karena kekurangan potensi sumber daya untuk dapat mengembangkan peluang tersebut.

4. Pengemis kontemporer temporer: hidup musiman. Pengemis yang hanya sementara dan bergantung pada kondisi musim tidak dapat diabaikan keberadaannya. Jumlah mereka biasanya meningkat jika menjelang hari raya. Daya dorong daerah asalnya karena musim kemarau atau gagal panen menjadi salah satu pemicu berkembangnya kelompok ini.

5. Pengemis rerencana: berjuang dengan harapan. Pengemis yang hidup berjuang dengan harapan pada hakikatnya adalah pengemis yang sementara (kontemporer). Mereka mengemis sebagai sebuah batu loncatan untuk mendapatkan pekerjaan lain setelah waktu dan situasinya dipandang cukup.

Dari hasil penelitian di atas, kita ketahui bahwa mengemis merupakan pilihan yang tidak semata-mata disebabkan oleh keterhimpitan ekonomi (kemiskinan) atau keterbatasan fisik (ketuaan/cacat tubuh)—dua hal yang sering dijadikan alasan tindakan mengemis—yang kedua-duanya menyebabkan hilangnya kesempatan kerja, akan tetapi juga disebabkan faktor lain, seperti faktor tradisi suatu masyarakat yang menjadikan mengemis sebagai profesi; kekurangan potensi sumber daya untuk dapat mengembangkan peluang; dan kondisi musiman, sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Namun demikian, penelitian tersebut ternyata tidak memperhitungkan faktor individu sebagai makhluk yang memegang nilai-nilai hidup, dengan kata lain, hasil penelitian tersebut hanya dirumuskan berdasarkan penemuan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi individu, padahal faktor yang paling mendasar sebagai sebab individu memilih untuk mengemis atau tidak mengemis adalah nilai-nilai yang dihayati individu. Boleh saja stimulus-stimulus eksternal mendorong individu untuk melakukan sesuatu, akan tetapi kalau ia memegang kuat nilai-nilai yang berlawanan dengan dorongan stimulus tersebut apa individu akan megikuti dorongan stimulus? Hidup kita, pilihan-pilihan kita dan keputusan untuk berbuat atau tidak berbuat, sesungguhnya sadar atau tidak sadar telah melalui pertimbangan nilai-nilai yang kita hayati.

Tulisan di bawah ini akan mencoba untuk membuktikan bahwa nilai-nilai yang dihayati oleh individu adalah faktor yang esensial dan mendasar yang dapat menjelaskan mengapa individu pada akhirnya memutuskan untuk menjadi pengemis, bukan faktor kemiskinan; keterbatasan fisik; tradisi; kekurangan sumber daya; apalagi hanya sekadar faktor musiman: menjelang hari raya, kemarau, dan gagal panen.

Saya sering menemui orang-orang yang menurut saya “luar biasa”, ketika orang-orang seperti mereka dan bahkan yang lebih beruntung dari mereka memutuskan menjadi pengemis, mereka justru dengan tegar, dan tak kenal menyerah melakukan pekerjaan yang mungkin kita anggap remeh, namun jauh lebih terhormat daripada mengemis. Dalam kesempatan ini, saya akan mengisahkan pengalaman bertemu dengan tiga orang yang telah menggugah dan menyadarkan saya akan kekuatan jiwa mereka. Di sekitar rumah saya ada seorang kakek menjajakan koran menggunakan sepeda pancal, dengan teriakannya yang khas, “Koooran…Jawa Pos…SuryaaMemoRadar…”, ia mencoba menarik minat pelanggannya, begitu selalu setiap pagi. Saya seringkali terharu melihat kakek ini, betapa luar biasanya ia, melakukannya tak kenal menyerah setiap hari, entah berapa keuntungan yang bisa ia dapatkan hanya dengan menjual koran yang tak seberapa banyak, dan pembeli yang jarang-jarang itu.

Ada juga seorang nenek yang selalu membuat saya terenyuh bila berpapasan dengannya. Nenek ini penjual jenang yang setiap hari mengitari daerah tempat tinggal saya, dari pagi hari, siang hingga sore hari. Sungguh luar biasa bagi saya, dengan penuh ketegaran nenek ini mendorong grobaknya dan dengan suaranya yang melengking ia memanggil calon pembeli. Saya merasa takjub dengan kebesaran dan kekokohan jiwanya serta penerimaannya pada dirinya, orang lain dan dunia. Betapa masa tuanya harus diisi dengan berjualan makanan yang mungkin tidak terlalu banyak hasilnya.

Suatu hari saya naik bemo dari Surabaya ke Sidoarjo, seperti biasa, kendaraan yang saya tumpangi itu berhenti di depan RSUD Sidoarjo untuk mencari penumpang. Di sisi kiri jalan, saya lihat tepat di samping kendaraan itu orang tua yang lumpuh kakinya, ia duduk di atas kursi roda, di pangkuannya ada kotak besar berisi berbagai macam merek rokok, ia seorang penjual rokok yang cacat. Saya benar-benar terharu melihatnya, ia sudah tua, kakinya lumpuh pula, tapi ia tetap bisa berkarya. Bagi saya ia seorang pejuang yang tak kenal menyerah atau pun rendah diri dengan cacat yang diderita, ia bekerja dan tak mengharapkan belas kasih orang lain, ia sedang berjuang untuk menegakkan dirinya sendiri.

Orang-orang yang telah dikisahkan di atas adalah mereka yang mengalami keterhimpitan ekonomi (kemiskinan) atau keterbatasan fisik (ketuaan/cacat tubuh) yang mestinya menyebabkan hilangnya kesempatan kerja, namun nyatanya mereka masih tetap mampu bekerja tanpa harus meminta-minta.

Oleh karena itu kedua faktor yang ditengarahi sebagai faktor penyebab individu mengemis tersebut dengan sendirinya harus kita katakan sebagai bukan sebab yang esensial dan mendasar mengapa seseorang memilih menjadi pengemis. Kenyataan ini juga menegaskan bahwa faktor tradisi; kekurangan potensi sumber daya untuk dapat mengembangkan peluang; dan kondisi musiman, seperti ketika menjelang hari raya, adanya kemarau serta gagal panen di daerah asal hanyalah pseudo-faktor dari penyebab menjadi pengemis.

Kegagalan individu dalam memaknai kehidupannyalah yang membawa ia terjerumus ke dalam kesia-siaan tanpa karya (baca: mengemis). Nietzsche berkata, ”Dia yang punya alasan untuk hidup adalah dia yang yang berdiri tegak bertahan tanpa bertanya bagaimana caranya”. Mereka yang merasa punya sesuatu untuk dituntaskan di masa depan, mereka yang punya keyakinan kuat, memiliki kesempatan yang lebih banyak daripada mereka yang kehilangan harapan.

Dalam pandangan Frankl, kehidupan manusia bertujuan untuk menemukan makna hidup. Makna hidup adalah nilai-nilai yang berharga dan dihayati yang membuat seorang individu merasa berharga dan mempunyai alasan untuk hidup dan menegakkan dirinya. Apabila manusia gagal untuk menemukan makna hidupnya, maka ia akan mengalami neurosis eksistensial (noögenik), yaitu keadaan seseorang ketika dalam hidupnya merasa hampa, tidak bermakna, tanpa tujuan, tanpa arah dan seterusnya. Hal inilah yang bisa menjelaskan mengapa seseorang yang sehat, segar dan bugar dapat memilih menjadi pengemis. Sedangkan mereka yang berhasil menemukan makna hidupnya, maka ia akan memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk bertahan menegakkan dirinya, hal inilah yang dicontohkan oleh ketiga individu yang dikisahkan di atas.

Alhasil, dari semua yang sudah kita bahas dapat disimpulkan bahwa keterhimpitan ekonomi (kemiskinan), keterbatasan fisik (ketuaan/cacat tubuh), faktor tradisi; kekurangan potensi sumber daya untuk dapat mengembangkan peluang; dan kondisi musiman, seperti ketika menjelang hari raya, adanya kemarau serta gagal panen di daerah asal, bukan sebab yang esensial dan mendasar mengapa seseorang memilih menjadi pengemis. Ketidakmampuan individu dalam menemukan makna hiduplah yang menyebabkan ia mengalami keputus-asaan, kehilangan kepercayaan diri dan kehilangan kebebasan untuk berkarya tanpa harus mengharap belas kasihan orang lain.


sumber : http://www.blak-blakan.com/2010/05/inilah-alasan-pengemis-menjadi-pengemis.html

Jumat, 14 Mei 2010

30 Situs Paling Berbahaya di Dunia

Berhati-hatilah dalam browsing atau membuka situs-situs tertentu yang belum jelas. Karena di dalamnya bisa mengandung virus-virus berbahaya yang akan meugikan kita. Berikut adalah situs paling kotor di dunia, di situs tersebut banyak terdapat bermacam-macam virus yang menyebabkan hp/pc anda rusak. Silakan menyimak :

1. 17ebook.com
2. aladel.net
3. bpwhamburgorchardpark.org
4. clicnews.com
5. dfwdiesel.net
6. divineenterprises.net
7. fantasticfilms.ru
8. gardensrestaurantandcatering.com
9. ginedis.com
10. gncr.org
11. hdvideoforums.org
12. hihanin.com
13. kingfamilyphotoalbum.com
14. likaraoke.com
15. mactep.org
16. magic4you.nu
17. marbling.pe
18. krnacjalneg.info
19. pronline.ru
20. purplehoodie.com
21. qsng.cn
22. seksburada.net
23. sportsmansclub.net
24. stock888.cn
25. tathli.com
26. teamclouds.com
27. texaswhitetailfever.com
28. wadefamilytree.org
29. xnescat.info
30. yt118.com

sumber : http://indo-webmaster.com/showthread.php?p=12864#post12864

Dua Crop circle berpola rumit kembali muncul di Inggris

Dua crop circle luar biasa muncul di Inggris. Keduanya menunjukkan keindahan dan kerumitan bentuk yang terlihat dari detail polanya.


Crop circle pertama muncul di Woodborough Hill, Alton Barnes, Wiltshire pada tanggal 10 Agustus 2009. Polanya membentuk kepala burung hantu. Dibanding Crop circle lainnya, pola crop circle ini termasuk lebih rumit karena penuh dengan detail.




Crop circle kedua muncul di Wayland Smithy Long Barrow, dekat Odstone Hills, Oxfordshire pada tanggal 12 Agustus 2009. Anda pasti akan terkagum melihat pola yang satu ini.



Kali ini, saya kembali terkagum-kagum dengan pola luar biasa kedua Crop circle ini. Sekali lagi, dua buah karya seni yang menakjubkan !

sumber : http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/08/dua-crop-circle-berpola-rumit-kembali.html

Ikan Lele Raksasa Tertangkap di Inggris


Sebesar apa ikan lele terbesar yang pernah Anda saksikan? Seorang remaja berusia 18 tahun baru-baru ini berhasil menangkap seekor ikan lele catfish sepanjang 7 kaki (2,13 meter) dan berat 211 pon (95,70 kg). Untuk diketahui ikan ini 15 pon di bawah rekor dunia.


Melansir Daily Mail, Minggu (18/4) si remaja bernama Simon Field ini harus bersusah payah menarik ikan raksasa tersebut dari sungai Ebro di Spanyol ketika ia tengah memancing di Hari Paskah kemarin. Begitu melihat hasil tangkapannya cukup besar, Simon tidak melewatkan momen berharga dalam hidupnya itu dengan mengabadikan dirinya bersama hasil tangkapannya itu.


Remaja asal Park Road Westhoughton, Inggris ini mengaku pernah mengangkap seekor ikan air tawar dengan bobot lebih dari 200 pon sebelumnya saat ia bergabung dengan klub pemancing yang beranggotakan 30 orang di Inggris.


Simon yang kuliah jurusan perikanan di Myerscough College memang sudah lama berkeinginan menangkap ikan raksasa yang cukup terkenal yang sering ditemui di sungai Spanyol ini.


"Butuh waktu 20 menit untuk membawanya ke tepi sungai dan cukup susah sekali menangkapnya. Saya sempat shock melihat ukurannya yang besar itu. Semula orang gak percaya dengan cerita saya..tapi begitu melihat hasil fotonya baru mereka percaya," ungkap Simon yang kemudian ikan raksasa itu ia lepaskan kembali ke sungai. (ARI JULIANTO)

sumber : http://www.harian-global.com/index.php?option=com_content&view=article&id=35373:ikan-lele-raksasa-tertangkap-di-inggris&catid=30:dunia&Itemid=55
You might also like:

Manusia Tertinggi dan Terpendek



Adalah Bao Xishun, manusia paling tinggi di dunia. Lahir di Mongolia, China pada tahun 1951. Tinggi badan Bao mencapai 2,36 meter. Pada awalnya Bao tumbuh dengan tinggi badan normal hingga ia berusia 16 tahun. Dan semakin bertambah tinggi hingga 7 tahun kemudian.
Pada awalnya Bao sempat frustasi memikirkan nasibnya dengan tinggi badan diatas normal. Namun pada usianya yang ke 54, Bao pun meneukan jodohnya dan menikah.

Pada tahun 2006, tangan Bao yang panjang telah menyelamatkan 2 ekor lumba-lumba yang sakit karena menelan plastik. Dengan tangannya yang panjang Bao berhasil mengeluarkan plastik dari perut lumba-lumba. (*Waaooww*)

Adalah He Ping Ping, pria berumur 20 tahun ini, dinobatkan sebagai Manusia terpendek/Terkecil di dunia. Tinggi badannya hanya 74,1 cm. Ia pun berasal dari Mongolia. He Ping Ping sempat menghebohkan Tokyo, Jepang ketika ia ingin mencoba memakai sepatu terbesar pada pagelaran yang diadakan oleh Guinnes Book of Record.



Kedua orang ini sama-sama berasal dari Mongolia, kebetulan yang langka bukan?


sumber : http://celoteh2ku.wordpress.com/2009/02/20/

Kamis, 13 Mei 2010

Keren! Nilai Seni dari Asap Rokok

Selain berbahaya bagi kesehatan tubuh, asap rokok yang mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia itu ternyata juga memiliki nilai seni yang tinggi.

Buktinya, dari rangkaian gambar dibawah ini merupakan hasil dari pembentukan asap rokok yang kita temui sehari-hari.

Nah, daripada penasaran seperti apa nilai seni dari asap rokok tersebut? berikut hasil foto-fotonya. Rileks...











sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2766048